Grage Etnik

CIREBON, (PRLM).- Pelaku teror bom di kampus Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon diduga mahasiswa Unswagati sendiri. Pelaku kemungkinan sudah membuang kartu dengan nomor yang dipakai untuk meneror.

Menurut informasi, kecurigaan tersebut didasarkan kepada deteksi sinyal yang diperoleh dari pihak operator telefon seluler tersebut berada di sekitar kampus Unswagati.

Polresta Cirebon sendiri sejauh ini masih terus melakukan penyelidikan dengan memanggil dan meminta keterangan sejumlah saksi.Namun, sejauh ini belum diketahui pasti motifnya apakah karena kecewa, putus asa atau hanya sekedar iseng. Karena sampai saat ini pelaku masih belum terlacak.

Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Ir. Ary Laksmana Wijaya yang dikonfirmasi masih enggan memberikan perincian hasil penyelidikan polisi.
Namun kapolresta mengakui hasil deteksi sinyal telefon seluler yang dipakai, pelaku sempat terdeteksi tidak jauh dari Unswagati. "Memang sinyal sempat terdeteksi tidak jauh dari Unswagati namun kemudian menghilang," katanya Minggu (21/2).

Seperti diberitakan sebelumnya, kampus Universitas Swadaya Gunung Djati (Unswagati) Cirebon mendapat ancaman bom, Sabtu (20/2), sekitar pukul 8.17 WIB.Begitu menerima ancaman bom, ratusan mahasiswa dan dosen berhamburan keluar kampus.

Begitu juga mahasiswa Fakultas Pertanian dan Teknik, yang sedang mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) kontan bubar. Bahkan ratusan peserta dan mahasiswa yang mengikuti kompetisi olahraga yang diikuti sekitar sepuluh perguruan tinggi dari berbagai daerah di wilayah III Cirebon langsung berhamburan.

Ancaman bom dikirimkan dari nomor 085224052509 kepada dua orang dosen di Unswagati, Yanto dan Umayah, melalui pesan singkat (SMS). Pelaku juga berani SMS yang sama kepada Kapolresta Cirebon, Ajun Komisaris Besar Ary Laksmana. (A-92/A-50)***
http://www.pikiran-rakyat.com