Apresiasi Seni, Kritik Seni dan Wawasan Seni
Oleh : Dr. Agus Priyatno, M.Sn.
Aprisiasi seni, kritik seni dan wawasan seni, istilah-istilah yang sering muncul dalam kajian akademis. Apakah yang dimaksud dengan setiap istilah itu? Kadang orang bertanya-tanya tentang pengertian setiap istilah itu.
Setiap istilah memiliki pengertian sendiri, apresiasi seni, kritik seni dan wawasan seni memiliki pengertian berbeda satu sama lain.
Intinya, apresiasi seni memahami dan menikmati karya seni; kritik seni adalah pemberian pendapat atau penilaian terhadap baik dan buruknya karya seni; wawasan seni adalah pemahaman terhadap wilayah cakupan seni.
Apresiasi Seni
Apresiasi senirupa merupakan proses memahami dan menikmati karya seni. Memahami dan menikmati karya dapat dilakukan oleh siapa saja, untuk dapat memahami dan menikmati karya seni berkualitas diperlukan pengetahuan terhadap bidang itu. Apresiasi seni menguraikan persoalan bagaimana menikmati, menginterpretasi dan memahami karya seni berdasarkan kajian disiplin seni.
Mengapresiasi karya seni dapat dilakukan melalui bebarapa cara, diantaranya melalui analisis terhadap teknik, ide dan kreativitasnya. Pemahaman holistik terhadap karya seni dapat dilakukan melalui pendekatan subjektif dan objektif. Selain itu konteks sosial, budaya, agama, bahkan ekonomi dan politik yang melingkupi terciptanya karya seni juga merupakan faktor penting dalam mengapresiasi karya seni.
Mengapresiasi keindahan karya seni dapat bersifat personal, komunal, maupun universal. Keindahan bagi setiap orang dapat berbeda-beda ketika dipahami secara personal. Keindahan juga dapat berbeda-beda menurut komunitas, namun ada juga keindahan bersifat universal yaitu keindahan berlaku untuk semua orang.
Dalam apresiasi seni, pandangan terhadap estetika seni kadangkala tidak bersifat absolut. Pandangan terhadap estetika seni setiap zaman bahkan bisa berubah, karya seni yang dianggap indah pada suatu zaman bisa dianggap tidak indah pada zaman yang lain. Pandangan terhadap estetika seni juga dapat berbeda di antara komunitas yang berbeda wilayah, yang indah bagi komunitas di wilayah tertentu belum tentu indah bagi komunitas di wilayah lainnya. Pandangan terhadap estetika seni, juga bisa berbeda pada satu kelompok masyarakat yang berbeda ideologinya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pandangan terhadap estetika seni. Mengapresiasi karya seni dengan baik, dapat dilakukan dengan memperluas cakrawala pengetahuan kita tentang bidang ini, serta bidang-bidang pendukungnya.
Kritik Seni
Kritik seni, pemberian pendapat secara tertulis atau lisan tentang baik dan buruknya karya seni atau tentang salah atau benar karya seni. Kritik seni juga dipahami sebagai pemberian penilaian terhadap sesuatu karya seni atau suatau ulasan karya seni.
Secara umum dapatk diartikan, kritik seni merupakan penyampaian pendapat tentang karya seni. Kritik seni menguraikan persoalan-persoalan seni dalam kaitannya dengan korelasi antara seniman, karya seni dan publik seni. Kritik seni ada beberapa klasifikasi, yaitu kritik seni jurnalistik, kritik seni pedagogik, kritik seni populer, dan kritik seni ilmiah atau akademik.
Kritik seni yang baik membutuhkan perangkat tertentu. Kritik seni memerlukan teori seni dan wawasan seni. Perangkat lainnya adalah memiliki pemahaman tentang teori kebudayaan, sejarah seni, estetika, filsafat, memiliki pengetahuan umum dan kemampuan berbahasa yang baik. Mengerti tata bahasa dan mengerti diksi bahasa Indonesia serta mampu menguraikan masalah secara fokus, efektif dan efisien, tanpa redundansi.
Selain perangkat, juga ada etika dalam kritik seni. Kritik disampaikan dengan bahasa sopan dan tidak merendahkan martabat orang lain serta tidak mempetentangkan persoalan suku, ras dan agama. Kritik seni juga tidak sekedar menyampaikan salah benar atau baik dan buruknya karya seni tetapi juga memuat saran atau solusi
Kritik seni gunanya untuk meningkatkan kualitas karya seni menjadi lebih baik di kemudian hari. Kritik seni juga bertujuan untuk mengklasifikasikan kualitas karya seni. Kegunaan lain dari kritik seni, mendorong diciptakannya karya seni, memperluas pemahaman terhadap karya seni dan mengeliminasi karya seni vulgar, amoral, asusila, dangkal, dan menyesatkan.
Wawasan Seni
Wawasan seni adalah pemahaman tentang cakupan seni. Wawasan seni juga membahas tentang pendefinisan seni, pengklasifikasian cabang-cabang seni, tujuan karya seni diciptakan, perkembangan corak seni, dan bagaimana seni berkembang berdasarkan geografis, kultural serta ideologinya. Wawasan seni juga melihat seni dalam dimensi sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan agama.
Definisi seni secara substansial adalah karya manusia yang indah. Jadi kalau bukan karya manusia meskipun indah, didalamnya terdapat unsur-unsur seni, tidak dapat dikatakan sebagai karya seni. Lukisan abstrak karya seekor kera yang dilatih tentu tidak bisa disamakan dengan lukisan abstrak karya seniman yang dikerjakan atas dasar pertimbangan estetika. Batu karang indah dari laut memiliki unsur-unsur seni, tapi dia bukan karya seni. Definisi dan paradigma seni juga berubah dari waktu ke waktu, hal-hal semacam ini juga persoalan wawasan seni.
Cabang-cabang seni dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Cabang-cabang seni meliputi aspek-aspek yang dapat dikategorikan sebagai karya seni. Apakah karya seni yang termasuk dalam kategori visual, audio, kinetikal, tekstual, teatrikal. Karya seni dalam kategori visual meliputi lukisan, patung dan arsitektur.
Karya seni kategori audio adalah seni musik. Karya seni dalam kategori kinetikal adalah tarian. Karya seni kategori tekstual adalah tulisan sastra. Karya seni kategori teatrikal adalah drama dan pertunjukan panggung lainnya.
Setiap kategori seni memiliki cabang-cabangnya lagi. Senilukis diidentifikasi dan diklasifikasikan lagi berdasarkan diferensiasinya. Lukisan dikategorikan dalam representasional dan abstrak atau tradisional dan modern. Demikian pula dengan cabang-cabang seni lainnya. Perkembangan seni berdasarkan geografis, kultural dan ideologis membahas tentang bagaimana seni berkembang dari waktu ke waktu di berbagai wilayah geografis, kultural, dan ideologinya.
Seni memiliki dimensi ekonomi artinya seni memiliki konteks dengan persoalan ekonomi. Lukisan tidak hanya menjadi pajangan apresiasi tetapi juga menjadi komoditas dagang yang menghasilkan keuntungan finansial. Di sini terlibat balai lelang, pedagang dan kolektor atau pembeli.
Seni memiliki dimensi politik artinya ada relvansinya dengan persoalan politik. Lukisan Liberty Leading The People adalah lukisan tentang revolusi Prancis. Lukisan ini mengungkapkan tentang peristiwa revolusi yang mengubah kekuasaan dari monarki ke republik. Suatu karya seni, seperti karikatur yang menggambarkan perseteruan dua pemerintahan pernah menghebohkan beberapa waktu lalu.
Kepala negara Indonesia dikarikaturkan oleh seniman Australia secara tidak simpatik, demikian pula sebaliknya. Kartun itu sempat merenggangkan hubungan kedua negara.
Wawasan seni membuka lebar-lebar pemahaman orang tentang seni dengan segala dimensinya. Seni tidak sekedar masalah estetika tetapi juga masalah-masalah lain yang sangat kompleks sifatnya. Seni memiliki relevansi dengan hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
Penulis: dosen Seni Rupa FBS Unimed.http://www.analisadaily.com
0 Response to "Apresiasi Seni, Kritik Seni dan Wawasan Seni"
Posting Komentar