Kenapa Orang Indonesia Tak Tertarik Membatik?

Jumat, 5 Maret 2010 | 18:21 WIB
PURI YUANITA
Erick Maxi Wenas, pimpinan sanggar seni batik Jawa Jawi Java yang berada di bilangan Jakarta Selatan. Erick turut mendukung acara pembukaan Kampoeng Batik dengan mendemokan cara pembuatan batik tulis di Plaza Atrium Segitiga Senen Jakarta, Jumat (5/3/2010) ini.
KOMPAS.com — ”Kenapa orang Indonesia tak tertarik membatik?” Itulah kalimat pertama yang kerap kali dilontarkan oleh siswa-siswi asing sanggar Jawa Jawi Java, sebuah sanggar seni batik yang ada di bilangan Jakarta Selatan.

Diungkapkan Erick Maxi Wenas, pimpinan sanggar Jawa Jawi Java, sejak didirikan satu tahun lalu, sanggar seni batik yang dipimpinnya memang lebih didominasi oleh siswa-siswi yang datang dari kalangan ekspatriat. Sementara siswa-siswi asal Indonesia jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Yang sangat disayangkan, kerap kali siswa-siswi bule sanggar tersebut bertanya tentang hal itu. ”Siswa-siswi sanggar batik lebih banyak orang asing, contohnya dari Australia, Selandia Baru, Jerman, dan Rusia. Orang Indonesianya sendiri hampir tidak ada. Itu pertanyaan yang biasanya mereka tanyakan waktu baru-baru datang belajar di sanggar,” kata Erick saat ditemui dalam acara pembukaan Kampoeng Batik di Plaza Atrium Segitiga Senen Jakarta, Jumat (5/3/2010).

Erick mengaku, dirinya juga sangat menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, minat belajar masyarakat Indonesia terhadap seni pembuatan batik, terutama batik tulis, memang masih sangat kurang. Padahal, ungkap dia, banyak orang asing berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk belajar seni membatik.

”Di sanggar kami saja, banyak sekali orang asing yang datang karena memang serius ingin belajar membatik. Mulai dari anak-anak, mahasiswa, sampai orang tua. Bahkan, waktu itu ada mahasiswa asing, dari Jerman kalau tidak salah, yang sengaja belajar di sanggar kami sekaligus melakukan penelitian tentang batik untuk tugas akhir kampusnya,” ujar Erick.

Ditambahkan Erick, rata-rata orang asing tertarik untuk mempelajari seni batik justru karena kerumitan dan keunikan detail motif serta cara pembuatannya. ”Mereka mau belajar justru karena penasaran dengan kerumitan dan keunikan motif serta cara pembuatannya. Mereka awalnya kesulitan, tapi biasanya setelah sudah bisa mereka ketagihan untuk membuat lagi dan lagi,” katanya.

Untuk diketahui, sanggar Jawa Jawi Java pimpinan Erick saat ini telah menampung puluhan siswa-siswi asing untuk belajar membatik. Tak hanya sukses memperkenalkan batik di kalangan ekspatriat di Indonesia, sanggar itu pun telah berhasil membawa nama batik tulis Indonesia hingga ke kancah internasional. Salah satu buktinya, tahun ini sanggar Jawa Jawi Java akan menggelar pameran batik di negeri kincir angin Belanda.
http://megapolitan.kompas.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Kenapa Orang Indonesia Tak Tertarik Membatik?"

Posting Komentar

Beri komentar pada blog ini