Cenderamata Etnik Lebih Eksklusif



Kamis, 4 Februari 2010 | 22:17 WIB

TOKO maupun galeri cenderamata yang bertebaran di seputar Kota Bandung kian memberi banyak pilihan bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Tapi jika ditelusuri lebih detil, ternyata hanya ada beberapa tempat yang secara khusus menyediakan cenderamata khas Jabar.

Jabar Craft Center (JCC) di Jalan Ir H Juanda satu di antara penyedia Cenderamata khas Jabar. Jumlahnya mencapai ratusan macam. Terbuat dari bahan tekstil, kayu, bambu, keramik, batu alam, dan logam.

Kebanyakan cenderamata tidak sekadar pajangan tapi juga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Misalnya gelas, piring, meja, gantungan kunci, kain, jaket, topi, kotak perhiasan, alat musik, hingga mainan anak-anak.

Aneka cenderamata dari 26 kabupaten kota di Jabar ditata apik dalam lemari kaca yang mengelilingi ruang galeri. Sedangkan beberapa cenderamata ukuran besar seperti patung kayu, batu alam, perlengkapan interior rumah, lukisan kaca, alat musik, serta aneka bentuk keramik ditata di luar lemari display.

"Pengunjung yang datang rombongan baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun organisasi tertentu, bisa mengikuti tur JCC. Petugas kita akan mengenalkan berbagai bentuk kerajinan khas melalui media audio visual, melihat benda-benda di galeri, dan memberi cenderamata untuk dibawa pulang," jelas Galih Yuda Permata, Badan Eksekutif Dekranasda Jabar.

Sentra penjualan cenderamata khas Jabar lain yaitu Galeri Pakar Kreasi Art & Craft di Jalan Rancakendal. Pakar Kreasi Art & Craft yang dirintis PT Sarana Jabar Ventura (SJV) milik pengusaha Arifin Panigoro, Ny Yani Panigoro, dan Giantika Heru SK, sejak tahun 1996 saat ini menampilkan sekitar 500 jenis cenderamata dari sekitar 75 perajin.

Pengelola Taman Budaya Jabar juga menyediakan tempat khusus cenderamata khas Jabar. Jumlah perajin maupun cenderamata di tempat ini bisa melonjak hingga lebih dua kali lipat bila ada kegiatan pameran. Beberapa perajin memeragakan tatacara pembuatan aneka cenderamata tersebut untuk menarik perhatian pengunjung.

Di Jalan Padasuka ada Saung Angklung Udjo (SAU) yang memiliki galeri kerajinan khas Jabar. "Tadi aku terlambat mau nonton pertunjukkan angklung. Akhirnya aku mampir dulu di sini. Ternyata asyik juga pilih-pilih cenderamata sambil dengar musik angklung," ujar Nasywa (20) seorang pengunjung dari Kota Cimahi.

Sementara Liani (29) seorang wisatawan dari Jakarta mengaku saat ini lebih senang memberikan cenderamata khas Jabar sebagai oleh-oleh buat orang tua, kerabat, tetangga, rekan kerja, hingga keponakan. Padahal 2-3 tahun sebelumnya warga Kedoya Jakarta Barat ini mengaku lebih suka membawa bingkisan berupa pakaian atau kue yang sedang populer.

"Sekarang pakaian atau makanan seperti itu cukup banyak dijual di Jakarta. Tapi kalau cenderamata bernuansa etnik Jabar sangat jarang. Kesannya lebih eksklusif kalau kita jadikan oleh-oleh. Padahal harga Cenderamata itu banyak yang harganya di bawah Rp 10.000," ungkap istri dokter spesialis bedah ini sambil tersenyum. (rry)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Cenderamata Etnik Lebih Eksklusif"

Posting Komentar

Beri komentar pada blog ini